Jakarta – Aksi sekelompok pria yang diduga debt collector viral di media sosial usai mencoba mengambil paksa sebuah mobil milik warga di kawasan Stasiun Whoosh Halim, Jakarta Timur. Aksi itu terekam dalam sebuah video dan langsung memicu kemarahan warganet yang menentang praktik perampasan kendaraan di ruang publik.
Dalam video yang tersebar pada Minggu (16/6/2025), tampak beberapa pria berpakaian kasual mendekati sebuah mobil yang tengah berhenti. Mereka tampak mengintimidasi sopir dan penumpang, bahkan mencoba membuka pintu kendaraan secara paksa. Situasi menjadi tegang karena pengendara menolak menyerahkan kendaraan dan meminta para pelaku menunjukkan surat resmi.
Sejumlah warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera merekam aksi tersebut dan mencoba menenangkan situasi. Salah satu perekam video bahkan terdengar berteriak meminta para debt collector mundur, karena aksinya dianggap melanggar hukum dan mengganggu ketertiban umum.
Pihak Kepolisian Bergerak
Tak lama setelah video tersebut viral, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur memberikan tanggapan. Mereka menyatakan sedang menelusuri identitas para pelaku yang terlibat dalam aksi tersebut dan menegaskan bahwa upaya pengambilan kendaraan oleh debt collector tidak boleh dilakukan secara paksa di ruang publik tanpa proses hukum yang sah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika mengalami perampasan kendaraan oleh oknum yang mengatasnamakan leasing atau debt collector,” ujar salah satu pejabat kepolisian.
Ahli Hukum Bicara
Sementara itu, pakar hukum pidana menegaskan bahwa praktik perampasan kendaraan tanpa dasar hukum yang kuat bisa dikategorikan sebagai tindak pidana perampasan atau pemaksaan. Masyarakat memiliki hak untuk menolak apabila tidak disertai dengan dokumen resmi dan putusan pengadilan.
🎰 Sering Rungkad?
Ayo Merapat di JAWARA88 SLOT
💸 Spin santai, cuan datang!
.png)
0 Komentar