Dunia penerbangan kembali dilanda duka setelah tragedi mengerikan menimpa penerbangan Air India AI171. Dari 242 jiwa yang berada dalam pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tersebut, hanya satu orang yang berhasil selamat dari maut.
30 Detik yang Mengubah Segalanya
Vishwashkumar Ramesh, pria berusia 40 tahun berkewarganegaraan Inggris, menjadi saksi tunggal dari peristiwa yang tak akan pernah terlupakan ini. Duduk di kursi 11A, ia merasakan langsung bagaimana keajaiban dan tragedi bisa terjadi dalam waktu bersamaan.
"Hanya butuh 30 detik setelah pesawat lepas landas, lalu terdengar suara yang sangat keras, dan kemudian semuanya berakhir," tutur Ramesh dari ranjang rumah sakit tempat ia dirawat.
Bayangkan betapa cepatnya takdir berubah. Dalam hitungan detik, perjalanan yang seharusnya membawa 242 orang menuju London Gatwick berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan.
Bangun di Tengah Kengerian
Ketika Ramesh membuka mata, pemandangan yang ia lihat bukanlah yang pernah dibayangkan oleh siapa pun. Jasad-jasad tergeletak di sekelilingnya, serpihan pesawat berserakan, dan ketakutan yang luar biasa menyelimuti dirinya.
"Saya bangun dan melihat mayat-mayat di sekeliling saya. Saya sangat ketakutan, lalu berdiri dan berlari," kenangnya dengan suara bergetar.
Keberuntungan masih berpihak padanya ketika seseorang menemukan dan membawanya ke ambulans untuk segera mendapat pertolongan medis.
Pencarian yang Menyakitkan
Di balik keselamatannya, Ramesh menyimpan luka yang lebih dalam dari sekadar benturan fisik. Saudaranya, Ajay Kumar Ramesh yang berusia 45 tahun, juga berada dalam penerbangan yang sama namun duduk di baris berbeda.
"Kami habis jalan-jalan ke Diu bersama. Dia ikut bepergian dengan saya, tapi sekarang saya tidak bisa menemukannya lagi. Tolong bantu saya mencarinya," pintanya dengan penuh harap.
Kalimat sederhana itu menyimpan kepedihan seorang kakak yang kehilangan adiknya dalam tragedi yang sama yang menyelamatkan nyawanya.
Respons Keluarga dan Pihak Berwenang
Nayan Kumar Ramesh, saudara lain dari Vishwashkumar, mengungkapkan perasaan campur aduk keluarga mereka. "Kami sangat bersyukur dia selamat, tapi di sisi lain kami sangat khawatir dengan Ajay," katanya kepada media.
"Vishwashkumar sendiri tidak mengerti bagaimana ia bisa selamat. Yang ada di pikirannya hanya 'Temukan Ajay, temukan Ajay' - itu saja yang dipedulikannya saat ini."
Air India telah mengonfirmasi bahwa 241 jiwa melayang dalam tragedi ini, termasuk 169 warga India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugal, dan 1 warga Kanada.
Hikmah di Balik Musibah
Tragedi Air India AI171 mengingatkan kita bahwa hidup begitu rapuh dan tak terduga. Dalam sekejap mata, rencana perjalanan yang indah bisa berubah menjadi penderitaan yang mendalam.
Namun, kisah Vishwashkumar Ramesh juga mengajarkan bahwa keajaiban masih bisa terjadi di tengah-tengah tragedi terbesar sekalipun. Mungkin ada rencana yang lebih besar di balik semua ini.
Untuk keluarga korban, duka ini pasti akan membekas selamanya. Namun semoga mereka diberi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini.
Catatan: Air India telah menyediakan hotline khusus untuk informasi lebih lanjut di nomor 1800 5691 444 (dalam negeri) dan +91 8062779200 (luar negeri).
Artikel ini ditulis berdasarkan berbagai sumber berita terpercaya. Semoga arwah para korban diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
🎰 Sering Rungkad?
Ayo Merapat di JAWARA88 SLOT
💸 Spin santai, cuan datang!
Editor: Tim Ngabarin Fakta Padat.jpg)
.jpg)
.jpg)

0 Komentar